Minggu, 25 Agustus 2013 17:59:36 WIB Kediri (beritajatim.com) -- Seminggu menjelang Pemilihan Walikota (Pilwali) Kediri 29 Agustus 2013, pasangan calon walikota inkumben Samsul Ashar-Sunardi (SAS) menerima teror black campaign (kampanye hitam).
Reporter : Nanang Masyhari
Pelaku diperkirakan lawan politik yang memanfaatkan masyarakat kecil untuk menyebar tabloit berisi berita-berita fitnah.
Dua orang penyebar sudah berhasil diamankan. Kini mereka sedang dalam penanganan Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu). Mereka, Supanji asal Kelurahan Betet, Kecamatan Pesantren dan Imam Mukayat asal Kelurahan Manisrenggo, Kota Kediri.
Saat penangkapan berlangsung, keduanya nyaris digebuki masyarakat
Supanji diringkus lebih dahulu. Sedangkan Imam Mukayat, pada Minggu (25/8/2013) sekitar pukul 09.00 WIB. Bapak dua anak itu, dibekuk masyarakat di kawasan Kelurahan Kemanasan, Kota Kediri.
Yang bersangkutan tengah membagikan tabloid dwi mingguan ke masyarakat secara gratis.
Imam Mukayat nyaris dihajar massa, untungnya, Tim Paslon SAS cepat datang untuk mengamankan.
Kemudian yang bersangkutan dibawa ke Kantor Panwaslu. Dari tangannya, ditemukan beberapa eksemplar tabloid. Tabloit itu berisi berita-berita provokatif yang menyerang Samsul Ashar.
" Kita telah melakukan klarifikasi kepada terlapor. Dari terlapor ada beberapa pihak terkait. Diantaranya dilakukan adanya koordinator lapangan tim paslon lain. Besok kita ke Surabaya untuk mengklarifikasi SIUP dan sumber beritanya darimana. kalau kita memvonis itu tindakan pidana, maka bukti-buktinya harus kuat," jelas Mansyur
Melihat isi tabloit, imbuh Mansyur, sebenarnya sudah masuk dalam kategori kampanye hitam, karena menjelek-jelekkan.
Panwaslu berusaha menarik korelasi keterangan yang bersangkutan dengan tim pemenangan paslon lain yang disebut sebagai aktor penyebar utama.
"Kita tarik korelasinya ke tim pasangan lain, kalau dari korelasi yang ada misalnya, yang bersangkutan mengaku disuruh oleh saudara Rof, asal Manisrenggo. Jika masuk dalam Surat Keputusan (SK) Tim Kampanye paslon tertentu, itu bisa kena," jelas Mansyur.
Hampir sama dengan Imam Mukayat, ketika ditangkap warga Supanji juga tengah membagi-bagikan tabloit secara gratis.
Malam itu, sekitar pukul 18.00 WIB dia mengendari sepeda motor Honda Beat AG 5257 BQ warna hitam.
Supanji berkeliling sekitar Kelurahan Banaran untuk membagi-bagikan tabloit. Saat diamankan, dia mengaku, hanya disuruh oleh seseorang bernama Deny. Setelah pekerjaanya selesai, dia akan diupah Rp 50 ribu untuk 175 eksemplar tabloit
Sementara itu, usai menjalani pemeriksaan, Imam Mukayat bercerita terus terang. Dia menyesal atas apa yang sudah diperbuat.
Imam Mukayat berkata, hanya dimintai tolong oleh saudara Rofik, tetangganya untuk mebagi-bagi tabloit secara gratis di sekitar kawasan Alun-alun Kota Kediri.
"Terus terang saya diberi uang Rp 100 ribu untuk mebagi-bagikan sebanyak 200 eksemplar tabloit. Saya mengambil dari rumah pak Rofiq, Manisrenggo, jam 07.00 WIB," aku Imam Mukayat polos.
Dalam membagi-bagikan tabloit , Imam Mukayat tidak sendirian, tetapi bersama tiga orang temannya yaitu, Imron, Ton dan Ansori. Tetapi, saat datang ke rumah Rofiq, ketiga temannya sudah pergi berkeliling ke daerah yang sudah ditentukan oleh si pemberi pekerjaan.
" Teman-teman sudah tidak ada, dan saya tidak sempat membaca. Hanya melihat tulisan besar di bagian depan, tapi dalaman apa, belum tahu," aku Imam Mukayat. Sudah tiga hari terakhir, dia membagi-bagikan tabloit. Dia juga mengetahui, salah seorang temannya ditangkap karena perbuatan serupa.
" Namanya juga manjing (baca : bekerja) mas. Terus terang saya silau karena diming-imingi upah Rp 100 ribu per hari. Lumayan kan, daripada harus bekerja di sawah. Ya saya terima saja pekerjaan itu," ucap pria yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tani itu.
Sekretaris Tim Pemenangan SAS Syamsul Umam meminta pihak Panwaslu dan Polres Kediri Kota lebih aktif dalam menangani persoalan tersebut. Sebab, menurut tim hukum SAS, penyebaran tabloit tersebut sudah masuk dalam kategori black campaigne, yang bisa dijerat dengan pidana pemilu
" Yang tertangkap itu mengaku, diperintah oleh seseorang, oleh tim tertentu. Yang jadi masalah, mereka kemudian, bersembunyi dibalik tabloit itu. Kami sayangkan, karena isi berita itu melakukan penghakiman, tanpa mekanisme penulisan yang sesuai kaidah jurnalistik. Beritanya subjektif, tidak ada check and recheck dan tidak berimbang," tegas Syamsul Umam.
Tabloit itu, terus Syamsul Umam, kemudian disebar oleh orang tertentu, dengan tujuan mempengaruhi dan menjelek jelekkan pasangan tertentu (SAS).
Lebih fatal lagi, imbuh Syamsul Umam, ada satu judul berita yang dianggap sudah masuk kualifikasi kriminal yaitu, SAMSUL COPET APBD UNTUK MONEY POLITIK. Judul dan isi berita itu, menurutnya adalah fitnah. [nng/ted]
another image from Sebar Tabloid 2 Pria Nyaris Digebuki Warga
Belum Ada Bukti Pernikahan, Pak Tarno Sebar Kabar Bohong?
Foto Pelanggaran Ham
WELCOME TO MY SITE!
Dendam Nak Sebar Sifilis ~ SenangEja.com
Posted: 31 Jul 2012 02:59 AM PDT
another text from Sebar Tabloid 2 Pria Nyaris Digebuki WargaSyiah bina markas di Klang sebar kesesatan dan kehancuran | The ...
Sebuah markas syiah telah dibuka di Klang. Bertambah besar dan berkembang mazhab yang sesat ini. Keliahtan cara sembahyang dan selawat mereka:
QUICK SMS - SOFTWARE SMS GATEWAY
Supplier Perangkat Server Pulsa & SMS Gateway, Ready Modem Wavecom M1206B, M1306B , Modem Pool 8/16/32 Ports Bergaransi! visit : www.kiswara.net
Repair Catalog - Tab S - ACS Industrial Services
ACS Industrial Repair Catalog, tab S (manufacturers starting with S) reference pricing.
Sumptuous Erotica, Blog Alvin Tan Jye Yee & Vivian Lee Sebar Foto ...
Entertainment » Selebriti » Sumptuous Erotica, Blog Alvin Tan Jye Yee & Vivian Lee Sebar Foto dan Video Porno
Terungkap, Harga Samsung Galaxy Tab 3 8.0 & 10.1
Samsung telah resmi mengungkap banderol yang akan dimiliki oleh Galaxy tab 3 8.0 dan 10.1.
Rating: 100% based on 975 ratings. 91 user reviews.