Jember (beritajatim.com) - Puluhan buruh yang berunjuk rasa memperingati Hari Buruh di depan gedung DPRD Jember, Jawa Timur, Kamis (30/4/2015), menuntut agar Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Haryadi dicopot.
Mereka merasa tidak puas dengan kinerja Haryadi dalam membela hak-hak buruh. "Saya mohon Disnaker Jember dipantau khusus. Kalau perlu direkom untuk dicopot," kata Mashur Syaifudin Suhri, pendamping buruh.
Suhri juga mengusulkan adanya sidang khusus di DPRD Jember untuk membahas masalah kinerja Disnakertrans. Hal ini diamini Kholifah, aktivis Serikat Buruh Plastik Gebang (Sabupage). "Status kami belum jelas. Disnaker terkesan tak serius menangani kasus ini (tidak terpenuhinya hak normatif buruh di salah satu pabrik plastik)," katanya.
Mashur juga mempertanyakan penyelesaian kasus PHK atas 12 orang buruh salah satu pabrik rokok di Jember. "Kami sudah berkali-kali minta dipertemukan dengan pengusaha. Kalau diarahkan langsung ke pengadilan (hubungan industrial), berapa biaya yang harus ditanggung buruh," katanya.
Anggota Komisi D DPRD Jember Isa Mahdi berjanji menindaklanjuti laporan buruh. "Kami akan minta kejelasan dari Kepala Disnaker, karena salah satu tugas pokok dan fungsi adalah pengawasan. Soal pergantian Kadisnakertrans, kita lihat dulu," katanya.
Isa berjanji akan menggelar rapat dengar pendapat terkait laporan buruh.
"Masukan kawan-kawan buruh kami tampung, pikirkan, suarakan, beri kami waktu. Perusahaan pabrik plastik akan kami panggil. Jangan ada keraguan kami mengawal kasus ini," kata Mufti Ali, anggota Komisi D lainnya.
Usai rapat dengar pendapat, Suhri berharap aktivis FKPAK dan Sabupage mengajukan surat resmi pemberhentian Kadisnakertrans Jember. (wir/ted)
Rating: 100% based on 975 ratings. 91 user reviews.