Kamis, 27 Februari 2014 20:39:45
Reporter : Samsul Arifin
Pamekasan (beritajatim.com) - Aliansi Jurnalis Pamekasan (AJP) kecam pernyataan salah seorang pejabat di lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) setempat, Muzakki Riyanto, yang memerintahkan penemu BBM alternatif untuk meminta uang kepada wartawan yang meliput hasil temuannya.
Berawal dari kunjungan yang dilakukan oleh sejumlah pejabat Balitbangda yang menunjungi Mashuri (35), penemu BBM alternatif di Dusun Akkor Daya, Desa Akkor, Kecamatan Palengaan. Spontan mengatakan kepada Mashuri untuk meminta uang kepada wartawan yang meliput.
Hal itu dikarenakan, dalam tiap berita yang ditulis wartawan mendapatkan uang. Sehingga dirinya meminta Mashuri untuk meminta timbal balik. 'Wartawan kan dapat uang dari setiap berita yang didapatkan', kata salah seorang wartawan menirukan ucapan Muzakki.
Pernyataan tersebut sontak membuat wartawan Pamekasan kecewa dengan pernyataan pejabat pemerintah. Di antaranya diungkapkan Taufiqurrahman, Sekretaris AJP, dirinya sangat menyangkan hal tersebut diucapkan sorang publik figur. ""Tidak seharusnya pernyataan seperti itu dikeluarkan oleh seorang pejabat," kata Taufiqurrahman, dengan nada kesal.
Taufiq menjelaskan, tugas wartawan hanyalah menulis dari hasil pengumpulan data dan fakta yang didapatkan di lapangan. Bahkan setiap tulisan wartawan belum tentu dimuat oleh perusahaan dimana mereka bekerja. "Pernyataan itu sangat menghina profesi kami, dan tidak seharusnya itu diucapkan seorang pejabat," tegasnya.
Lebih lanjut Taufiq juga menyayangkan pihak Balitbangda yang melecehkan profesi wartawan. Bahkan Balitbangda tidak memberikan sumbangan kepada penemu BBM alternatif, dan hanya memberikan janji. "Sudah tidak membantu, malah menyuruh meminta uang kepada wartawan," sesal Taufiq.
Sementara itu, Mashuri mengatakan dirinya tidak membutuhkan uang dari wartawan. Sebab dengan diberitakan oleh wartawan hasil temuannya sudah dinilai cukup. "Kalau tidak ada wartawan yang meliput, penemuan saya ini tidak akan dikenal oleh masyarakat luas mas," kata Mashuri.
Bahkan dirinya juga mengungkapkan, pejabat dari Pemkab setempat, tidak akan pernah tahu bila dirinya membuat BBM alternatif dari bahan plastik bekas, tanpa diberitakan wartawan. "Karena wartawan saya juga bisa dikenal, itu sudah cukup buat saya. Jadi saya tidak akan pernah meminta uang kepada wartawan," jelasnya. [pin/kun]
another image from AJP Kecam Pernyataan Oknum Staf Balitbangda Lecehkan Wartawan
another text from AJP Kecam Pernyataan Oknum Staf Balitbangda Lecehkan Wartawan
Rating: 100% based on 975 ratings. 91 user reviews.
0 Comments
