Surabaya (beritajatim.com) - Proses penutupan Dolly menurut Walikota Surabaya Tri Rismaharini banyak rintangan dan ada saja hambatan lantaran ada saja pihak yang menentang.
Tetapi tentangan itu, menurutnya, justru datang dari luar lokalisasi. “Di Dolly itu sebenarnya banyak yang support kita. Tapi ada saja yang diancam. Bahkan ada satu warga yang pengen berubah (mentas dari lokalisasi), tapi diancam dibunuh dan sebagainya,” terang Risma.
Alumnus Magister Manajemen Pembangunan itu mengaku tidak ingin menutup paksa Dolly dan Jarak dengan membongkar wisma, melainkan dengan pendekatan yang halus. "Karena jumlah PSK disana cukup banyak. Berbeda dengan tempat lain yang hanya 100 sampai 300 PSK. Nah, Dolly ini ribuan," katanya.
Sebelumnya, Pemkot Surabaya berhasil menutup empat lokalisasi, diantaranya Klakahrejo, Sememi, Morokrembangan, dan Dupak Bangunsari. Sekarang, tinggal Dolly dan Jarak di Kecamatan Sawahan yang masih beroperasi.[faf/ted]
Rating: 100% based on 975 ratings. 91 user reviews.