Pamekasan (beritajatim.com) - Rencana Persepam-MU pindah kandang dari Stadion Gelora Bangkalan (SGB), disinyalir tingginya harga sewa stadion ketika Laskar Sape Kerap berga di stadion yang berlokasi di ujung barat Pulau Madura.
Selain itu, merosotnya para suporter yang menyaksikan langsung ke stadion ketika Persepam-MU berlaga juga menjadi alasan lain pihak manajemen untuk mencari stadion baru. "Perolehan tiket akhir-akhir ini (tiga laga terakhir Persepam-MU di SGB, baca), hanya kisaran Rp 19 juta," tulis salah satu jejaring sosial Persepam-MU, Selasa (29/04/2014).
Juga dijelaskan, harga sewa pemakaian SGB saat Persepam-MU main mencapai angka ratusan juta rupiah. Bahkan, jika dibandingkan dengan harga penjualan tiket pertandingan sangat tidak berimbang.
"Lalu tahukah kalian, harga sewa ketika Persepam-MU main di SGB. Main siang Rp 125 juta, termasuk panpel. Main malam Rp 140 juta, belum termasuk panpel," terkait epistimasi sewa stadion.
Lebih lanjut juga tertulis sepinya penonton menjadikan Persepam-MU semakin dijauhi oleh para sponsor yang selama ini mendukung tim asal Madura tersebut berlaga di kompetisi Indonesia Super League (ISL). "Penonton sepi, tiket tak terbeli. Penonton sepi, sponsor pada lari. Buah pepaya buah kedongdong, solusi donk...!!," lanjutnya.
Sejumlah supporter merespon untuk menggunakan Stadion A Yani, Sumenep, untuk dijadikan kandang skuad asuhan Arcan Iurie. "Main di Sumenep, biar lebih murah," kata M Shr Ananda.
Sementara, supporter lainnya asal Pamekasan, Amoh Jamal memberikan solusi konkrit terkait stadion yang akan digunakan Persepam-MU berlaga. Yakni Stadion Pamekasan. "Stadion Pamekasan segera diselesaikan, itu solusinya," jelasnya. [pin/but]
Rating: 100% based on 975 ratings. 91 user reviews.
