Keponakan Tega Kurung Nenek Tiga Bulan
Kediri (beritajatim.com) - Seorang nenek renta di Kediri dikurung selama tiga bulan di dalam rumah oleh keponakannya sendiri. Sang nenek terjatuh dari pagar, ketika berusaha keluar rumah. Sementara selama berada di dalam rumah, korban jarang diberi makan.
Nasib nahas itu dialami Sri Wahyuningsih (67). Ia terjatuh dari pagar setinggi 1 meter, saat berupaya keluar dari rumah Sandra, keponakannya di Perumahan Nasional Ngronggo Kota Kediri. Akibatnya, pinggul korban luka patah, dan lengannya tergores.
Kejadian nahas yang dialami Sri Wahyuningsih pertama kali diketahui oleh dua pemuda setempat Beni dan Dendi. Saksi melihat korban tergeletak di tepi jalan, sambil mengaduh kesakitan. "Kita langsung mengevakuasi korban ke rumah pak Niti. Dan menghubungi keluarganya," ujar Ketua RT 5 Budiarto, Sabtu (31/5/2014).
Sri Wahyuningsih mengaku, selama tiga bulan dikurung di dalam rumah oleh Sandra, keponakannya sendiri. Pintu dan pagar rumah selalu dikunci. Sementara itu, selama berada di dalam rumah, ia jarang diberi makan keponakannya.
Para tetangga menyayangkan sikap Sandra, yang tega mengurung korban di dalam rumah. Ketua RT menghendaki para kerabat membawa korban ke rumah sakit dan mengancam akan melaporkan sandra ke kantor polisi.
Sri wahyuningsih sebenarnya berasal dari Kabupaten Blitar. Oleh keluarganya, ia diminta menjaga sebuah rumah di perumnas Ngronggo. Korban tinggal bersama Sandra, keponakannya. Tetapi selama bersama keponakannya, korban justru dikurung. [nng/kun]
Rating: 100% based on 975 ratings. 91 user reviews.

