Pasuruan (beritajatim.com) – Usai menjalani bersama selama kurang lebih satu pekan, kegiatan latihan bersama aparat penegak hukum bidang deteksi dan investigasi kondisi krisis akibat serangan terorisme akhirnya ditutup dengan aksi simulasi penyergapan teroris. Kegiatan berlangsung di Pusdik Brimob Watukosek, Kabupaten Pasuruan.
Berdasarkan pantauan beritajatim.com, dalam aksi simulasi tersebut, ratusan peserta latihan bersama itu menunjukkan kebolehannya dengan melakukan aksi penyergapan terhadap para pelaku teroris yang sedang menginap di hotel.
Pada mulanya, sejumlah petugas tim anti teroris mulai berdatangan ke lokasi hotel tersebut dengan menggunakan kendaraan barakuda dan persenjataan lengkap. Mereka kemudian merengsek ke hotel untuk melumpuhkan para teroris.
Para teroris yang berjumlah tiga orang pun akhirnya berhasil dilumpuhkan. Beberapa di antara mereka mengalami luka-luka usai tertembak petugas anti teroris. Sehingga harus segera dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapat perawatan.
Penyergapan teroris ini, tak hanya sampai di situ. Petugas anti teroris kemudian melanjutkan penyergapan ke sebuah bangunan rumah yang digunakan sebagai tempat berkumpulnya para teroris yang sedang rapat mengatur skenario untuk meledakkan bandara Juanda.
Pada saat petugas tim anti teroris tiba di lokasi ini, sempat terjadi baku tembak antara petugas dengan segerombolan para teroris. Namun, atas kesigapan petugas para teroris akhirnya berhasil dilumpuhkan. Bahkan, dikarenakan di dalam bangunan rumah ini terdapat banyak bahan peledak. Sehingga membuat petugas terpaksa langsung meledakkannya.
“Kekompakan tim sangat diperlukan untuk melumpuhkan lawan, khususnya para teroris yang saat ini mulai cangih dalam memperbarui strateginya,” ucap Deputi Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT, Irjen Pol Arief Dharmawan kepada beritajatim.com saat ditemui seusai acara tersebut, Rabu, (29/04/2015).
Ia menjelaskan, keamanan dalam penanganan aksi terorisme bukan saja tanggung jawab Polri tetapi semua pihak. Untuk itulah dalam latihan bersama ini pihaknya melibatkan semua pihak aparat penegak hukum bidang deteksi dan investigasi kondisi krisis akibat serangan terorisme.
“Penanganan terhadap terorisme itu adalah tanggung jawab semua elemen. Oleh karena itu pada latihan bersama ini saya mengajak TNI, dan sejumlah aparat penegak hukum terkait agar bisa bersinergi dalam menangani aksi terorisme khususnya yang ada di Indonesia,” pungkasnya. [oci/but]
Rating: 100% based on 975 ratings. 91 user reviews.