Sumenep (beritajatim.com) - Penghitungan suara di tingkat Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Karduluk, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep diwarnai protes keras salah satu caleg asal Partai Gerindra, Ahmad Sofyan. Bahkan, caleg DPRD Kabupaten dari Gerindra nomor urut 7 ini membawa ratusan warga ke PPS, meminta agar dilakukan penghitungan suara ulang.
"Orang-orang saya ini mengaku mencoblos saya. Tapi saat penghitungan, ternyata suara untuk saya tidak ada," katanya, Jumat (11/04/14).
Ia menduga telah terjadi kecurangan, dengan menggelembungkan suara caleg lain, dan menghilangkan suara yang memilihnya. "Kata saksi-saksi saya, KPPS di beberapa TPS ini tidak memperlihatkan surat suara yang sudah dicoblos dalam penghitungan. Saya menduga ada kecurangan. Makanya saya menuntut agar dilakukan penghitungan ulang," ujarnya.
Massa sempat berusaha merebut kotak suara. Beruntung aksi mereka berhasil dihadang aparat kepolisian, dan massa dipaksa mundur keluar kantor PPS. Pasca peristiwa itu, ratusan aparat kepolisian pun melakukan penjagaan ketat di lokasi.
Ketua KPU Sumenep, Toha Samadi mengaku pihaknya segera 'mengungsikan' kotak suara sejumlah TPS itu ke PPK, dengan dikawal aparat kepolisian. Pihaknya meminta agar Panwaslu Kabupaten segera menyikapi persoalan yang berawal dari ketidakpuasan caleg tersebut.
"Saat kejadian, versi Panwascam, tidak ada pelanggaran apapun dalam peristiwa itu. Makanya laporan si caleg ini dibiarkan. Tapi kalau sudah terjadi peristiwa seperti ini, kami minta Panwaslu Kabupaten turun tangan," tukasnya.
Sementara Ketua Panwaslu Kabupaten Sumenep, Zamrod Khan mengungkapkan, keberatan dan dugaan caleg Gerindra jika telah terjadi kecurangan dalam penghitungan suara di beberapa TPS, akan disampaikan pada sentra Gakumdu (penegakan hukum terpadu). "Ini negara hukum. Jadi keberatan caleg disampaikan ke Gakumdu. Nanti Gakumdu yang akan menindaklanjuti dan mengkaji laporan ini," ujarnya. [tem/but]
Rating: 100% based on 975 ratings. 91 user reviews.