Pamekasan (beritajatim.com) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, akan melakukan pencarian titik sumber mata air untuk dijadikan sebagai lokasi sumur bor dengan menggunakan geolistrik.
"Pencarian titik sumber mata air nantinya akan kita lakukan dengan menggunakan metode geofisika aktif, yang menggunakan arus listrik untuk menyelidiki material di bawah permukaan bumi," kata Muharram, Kepala Dinas PU Cikatarung Pemkab Pamekasan, Kamis (30/4/2015).
Dengan cara seperti itu, dimungkinkan akan mendapatkan sumur bor yang debit airnya besar dan lebih presisi (tepat). "Sehingga hal itu nantinya bisa membantu kebutuhan air bersih masyarakat yang ada di sekitar sumur, khususnya bagi masyarakat yang selama ini menjadi langganan daerah krisis air," ungkapnya.
Lebih lanjut dijelaskan, pihaknya sengaja memilih lokasi sumur bor berdasar pengajuan dari masyarakat melalui desa masing-masing. Sebab mayoritas desa yang mengusulkan memang berada di wilayah rawan kekeringan. "Setelah kita surviy, memang masyarakat masih kesulitan air bersih, utamanya saat musim kemarau," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, pelakasaan proyek penggalian sumur bor itu merupakan program pengembangan kinerja pengelolaan air minum yang dikhususkan di wilayah rawan kering dari pemerintah, dengan anggaran sebesar Rp 5 miliar yang dianggarkan pada 2014 lalu.
Bantuan tersebut tersebar di 16 titik yang terdiri dari 16 desa dan 7 kecamatan di Pamekasan. Di antaranya Desa Pamoroh, Kecamatan Kadur, Desa Kaduara Loar dan Desa Kaduara Dalem, Kecamatan Larangan, Desa Palengaan Dhejeh, Potoan Dhejeh, Rek Kerek, Kecamatan Palengaan, Desa Nyalabuh Dajeh, Kecamatan Pamekasan.
Disusul Desa Tanpojung Tenggina, Tronto Ares, Kecamatan waru. Desa Candi Burung, Panagguan, Kecamatan Proppo, dan Desa Tanjung, Pegantenan, Bulangan Barat, Kecamatan Pegantenan, dan Desa Sana Laok, Kecamatan Waru. [pin/kun]
Rating: 100% based on 975 ratings. 91 user reviews.