Surabaya (beritajatim.com) - Wacana rekonsiliasi antara Persebaya yang berkompetisi di Indonesia Super League (ISL) dengan Persebaya 1927, mendapat penentangan keras dari Bonek 1927. Mereka menolak berdamai dengan pihak-pihak yang dianggap telah menzalimi Persebaya 1927.
Terdapat lima poin yang mereka ungkapkan dalam pernyataan sikap mereka. "Kami tidak sudi berunding dan rekonsiliasi dengan mereka yang membinasakan Persebaya," ucap tulis Andie Peci, koordinator aksi dalam sebaran pernyataan sikap Bonek 1927.
Kelima sikap itu antara lain, Pertama; "Kami menolak rekonsiliasi dengan Persikubar. Apapun tawaran dan iming-imingnya, TIDAK ADA kata rekonsiliasi dalam perjuangan kami".
Kedua; "Memberi peringatan keras kepada siapapun pengurus Persebaya (1927) untuk tidak membuka pintu negoisasi apapun atas nama rekonsiliasi. Jika nekat, kalian akan berhadapan dengan Arek Bonek 1927".
Ketiga, "Memperingatkan siapapun jangan mencoba berperan sebagai makelar gelap yang memperdagangkan rekonsiliasi, baik pada pengurus Persebaya (1927) atau Arek Bonek 1927".
Keempat, "Perjuangan Arek Bonek 1927 bukan agar Persebaya (1927) bermain di ISL. Itu salah besar. Sehingga rekonsiliasi adalah jalan keluar yang salah kaprah. Kami tidak pernah mengemis-ngemis agar Persebaya (1927) bermain di ISL. Kami ada di belakang Persebaya (1927) di manapun kelak akan bermain. Kami siap memulainya dari bawah. Merayap dan merangkak bersama-sama dari Divisi Bawah".
Kelima, "Perlawanan dan perjuangan Arek Bonek 1927 tidak semata-mata untuk Persebaya (1927). Perlawanan dan perjuangan Arek Bonek 1927 juga untuk dan demi memperbaiki sepakbola Indonesia. Perlawanan dan perjuangan Arek Bonek 1927 adalah usaha merevolusi PSSI yang sudah bangkrut pondasi moralnya dan sudah bobrok mentalitasnya." [sya/but]
Rating: 100% based on 975 ratings. 91 user reviews.