Satri Pun Dapat Kartu Pintar
Surabaya (beritajatim.com) - Kabar gembira bagi para santri, sebab Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan bantuan uang tunai untuk pendidikan tak hanya diberikan pada siswa di sekolah umum tetapi juga untuk santri di pondok pasantren.
"Alokasinya pada tahun ini untuk 500.000 santri di seluruh Indonesia. Tetapi mendata santri yang tidak bersekolah dan hanya mengaji saja sangat sulit. Sampai saat ini, kami masih terus melakukan verifikasi data dan finalisasi. Data yang sudah terkumpul masih sekitar 250.000 santri," ujar Direktur Pendidikan Madrasah Kementerian Agama, Nur Kholis Setiawan
Sayangnya verifikasi data calon penerima manfaat program KIP untuk santri jauh lebih sulit. Karena sebagian besar orang tua santri berada jauh dari pesantren. Sementara persyaratan untuk mendapatkan KIP adalah dari keluarga kurang mampu dengan menyerahkan Karta Keluarga Sejahtera (KKS).
"Banyak juga kami temukan, anaknya belajar di pesantren di Jawa sementara orang tuanya di Kalimantan," ujar Nur Kholis saat sosialisasi Program Indonesia Pintar di Surabaya, Kamis (30/4/2015).
Nantinya, uang tunai yang diberikan santri akan disesuaikan dengan usia umur sekolah. Misalkan santri yang umurnya setara dengan anak usia SD akan mendapatkan bantuan tunai sebesar Rp 450.000 per tahun yang bisa diambil per semester, santri usia sekolah SMP akan mendapatkan Rp 750.000 dan santri usia sekolah SMA akan mendapatkan bantuan tunai sebesar Rp 1 juta.
"Intinya, mereka tidak boleh diinklusifkan dari lembaga pendidikan formal," tegasnya.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa pada tahun ini pemerintah akan membagikan KIP kepada 11,3 juta anak di tingkat SD/Madrasah Ibtidaiyah dan sederajat, 5,2 juta kartu di tingkat SMP dan Madrasah Tsanawiyah sederajat dan 3,8 juta kartu di tingkat SMA/ Aliyah dan sederajat.
"Untuk Madrasah, baik MI, MTS maupun MA, ada sekitar 13.228 madrasah dengan jumlah siswa sebanyak 1.835.212 anak. Sementara data 2014, ada sekitar 533.782 siswa madrasah yang siap dibagikan KIP. Jumlah tersebut yang menjadi target pertama untuk mendapatkan bantuan," katanya.
Adapun mekanisme pencairannya sama dengan yang lain, tetapi karena anggaran di tersentral di Kanwil Depag, maka bank penyalur tidak seragam, tergantung tiap Kanwil yang menentukan.
Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Pendidikan dan Agama, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Agus Sartono menegaskan pada tahun ini pemerintah telah memperluas cakupan pemberian bantuan tunai pendidikan melalui Program Indonesia Pintar kepada 20,3 juta anak dari keluarga kurang mampu, sesuai dengan APBN P 2015. [rea/but]
Rating: 100% based on 975 ratings. 91 user reviews.